بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB

Minggu, 30 Juni 2013

KECERDASAN GANDA (MULTIPLE INTELLIGENCES)



BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik. Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pendidik tentang karakteristik individu.
Muncul keluhan dari pendidik atau Guru bahwa mereka merasa bahwa menjelaskan sejelas jelasnya tetapi ada saja anak didik yang tidak dapat memahami pelajaran dengan baik. Setiap kali orang belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan. Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahasnya di dalam makalah ini yaitu tentang “kecerdasan ganda (multiple intelligences)”.
           B.     Tujuan Pembahasan
                    Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
           1. Untuk mengetahui pengertian kecerdasan.
           2. Untuk mengetahui jenis – jenis kecerdasan ganda.
           3. Mengetahui cara – cara yang dilakukan pendidik  dalam  meningkatkan kecerdasan ganda
BAB II
ISI

KECERDASAN GANDA
(MULTIPLE INTELLIGENCES)


Pengertian, Jenis-Jenis dan Cara meningkatkan Kecerdasan Ganda
A.    Pengertian Kecerdasan Ganda
Istilah kecerdasan atau intelegensi bukanlah sesuatu yang baru baik bagi pribadi maupun di masyarakat umum. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu tentang kecerdasan pun berkembang yang mana meliputi perkembangan otak manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  atau KBBI ( Depiknas, 2001 ) menyatakan bahwa kata cerdas berarti :“sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti,dll); tajam pikiran; sempurna pertumbuhan tubuhnya ( sehat, kuat )”. Sedangkan kecerdasan berarti: “ perihal cerdas; perbuatan mencerdaskan; kesempurnaan perkembangan akal budi ( seperti kepandaian, ketajaman pikiran ) “. Jadi, kecerdasan ganda adalah suatu kesempurnaan perkembangan akal budi baik dari pemikiran, kecakapan, emosional, dan moral seseorang.
.Seorang filsuf, Prof. Robert Ornstein dari Universitas California, meneliti tentang potensi otak dan sifat-sifat fisik nya. Ia menemukan bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Otak manusia terdiri dari dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Belahan kiri mengendalikan aktivitas-aktivitas mental yang mencakup Matematika, Bahasa, Logika, Analisis, Menulis, dan aktivitas-aktivitas yang sejenis sedangkan otak sebelah kanan menangani aktivitas-aktivitas yang mencakup imajinasi, warna, musik, irama/ritme, melamun, dan aktivitas-aktivitas lain yang sejenis. Ia mengatakan bahwa semua manusia memiliki semua kemampuan tersebut karena setiap manusia memiliki satu otak yang utuh. Proses berpikir, menurut Ornstein, adalah menyajikan dan menangkap kombinasi informasi yang kompleks antara kata-kata, gambar, warna, suara, dan lain-lain mendekati operasi alamiah dan berpikir.
Sementara itu, Prof. Howard Gardner, seorang ahli psikologi kognitif dari Universitas Harvard meneliti tentang kecerdasan manusia. Ia mengatakan bahwa IQ tidak boleh di anggap sebagai tinggi atau rendah seperti tekanan darah manusia, dan kecerdasan seseorang tidak dapat di ukur secara mutlak dengan tes-tes IQ. Ia mengatakan bahwa tes IQ hanya mampu mengukur kemampuan seseorang dalam mengerjakan tes IQ tersebut saja. Selanjutnya, ia menemukan bahwa setiap orang memiliki beberapa kecerdasan, tidak hanya satu kecerdasan. Ia menyebutkan dengan kecerdasan ganda atau intelegensi ganda atau multiple intelligences. Yang dimaksud dengan inteligensi ganda adalah, kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu. Artinya, setiap orang jika dihadapkan pada satu masalah, ia memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan masalah yang berbeda sesuai dengan konteks nya. Sama seperti Ornstein dan Gardner menyebutkan bahwa intelegensi seseorang terdiri dari intelegensi bahasa/linguistik, logis matematis, visual spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, musikal, dan naturalis. Perbedaan pendapat antara Ornstein dan Gardner adalah Gardner tidak memisahkan letak jenis-jenis intelegensi di belahan otak. Ia lebih mengutamakan bahwa jenis-jenis intelegensi tersebut harus dikembangkan secara berimbang, agar setiap individu dapat mengembangkan seluruh kemampuannya secara maksimal.
B.     Jenis- Jenis Intelegensi
Ada delapan jenis intelegensi yang dikemukakan oleh Howard Gardner.
1.      Intelegensi Bahasa (Linguistik)
Intelegensi bahasa mencakup kemampuan-kemampuan berpikir dengan kata-kata, seperti kemampuan untuk memahami dan merangkai kata dan kalimat baik tulisan maupun tertulis. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi bahasa.
a.       Senang membaca buku atau apa saja, bercerita atau mendongeng.
b.      Senang berkomunikasi, berbicara, berdialog, berdiskusi, dan senang berbahasa asing.
c.       Pandai menghubungkan atau merangkai kata-kata atau kalimat baik lisan maupun tertulis.
d.      Pandai menafsirkan kata-kata atau paragraf baik secara lisan maupun tertulis.
e.       Senang mendengarkan musik dan sebagainya dengan baik.
f.       Pandai mengingat dan menghapal.
g.      Humoris


2.      Intelegensi Logis-Matematis
Intelegensi logis matematis adalah kemampuan berpikir dalam penalaran atau menghitung, seperti kemampuan menelaah masalah secara logis, ilmiah,dan matematis. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi logis-matematis.
a.       Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai teka-teki.
b.      Senang, pandai berhitung dan bermain angka.
c.       Senang mengorganisasikan sesuatu atau menyusun skenario.
d.      Mampu berpikir logis baik induktif maupun deduktif.
e.       Senang silogisme.
f.       Senang bepikir abstraksi dan simbolis.
3. Intelegensi Visual Spasial
Intelegensi visual spasial, yaitu kemampuan berpikir dalam citra dan gambar. Seperti kemampuan untuk membayangkan bentuk suatu objek. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi visual spasial.
a.       Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik, tabel.
b.      Peka terhadap citra, warna, dan sebagainya.
c.       Pandai memvisualisasikan ide.
d.      Imaginasinya aktif.
e.       Mudah menemukan jalan dalam ruang.
f.       Mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut.
g.      Mengenal relasi benda-benda dalam ruang.
4. Intelegensi Musikal
Intelegensi musikal adalah kemampuan berpikir dengan nada, irama, dan melodi juga pada suara alam. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi musikal.

a.       Pandai mengubah atau menciptakan musik.
b.      Senang dan pandai bernyanyi.
c.       Pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme.
d.      Mudah menangkap musik.
e.       Peka terhadap suara dan musik.
Dengan dikaitkan musik, seseorang  akan lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan - gagasan atau ide - ide.
5. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Intelegensi kinestetik tubuh, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan gerakan tubuh termasuk gerakan motorik otak yang mengendalikan tubuh seperti kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan dengan mudah dan cekatan. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi kinestetik tubuh.
a.       Senang menari ataupun akting.
b.      Pandai dan aktif dalam olahraga tertentu.
c.       Mudah berekspresi dengan tubuh.
d.      Mampu memainkan mimik.
e.       Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi.
f.       Senang dan efektif berpikir sambil berjalan, berlari, dan berolah raga.
g.      Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk.
h.      Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.
i.        Senang kegiatan di luar rumah.
6. Intelegensi Intrapersonal
Intelegensi intrapersonal adalah kemampuan berpikir untuk memahami diri sendiri, melakukan refleksi diri dan bermetakognisi. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intrapersonal.
a.       Mampu menilai diri sendiri/introspeksi diri, bermeditasi.
b.      Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita-cita dan rencana hidup yang jelas.
c.       Berjiwa independen/bebas.
d.      Mudah berkonsentrasi.
e.       Keseimbangan diri.
f.       Senang mengekspresikan perasaan-perasaan yang berbeda.
g.      Sadar akan realiatas spiritual.
7. Intelegensi Interpersonal (Sosial)
Intelegensi interpersonal adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini karakteristik  individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi interpersonal.
a.       Mampu beroraganisasi, menjadi pemimpin dalam suatu oraganisasi.
b.      Mampu bersosialisasi.
c.       Senang permainan kelompok daripada individual.
d.      Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain.
e.       Senang berkomunikasi verbal dan nonverbal.
f.       Peka terhadap teman.
g.      Suka memberi feedback.
h.      Mudah mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8. Intelegensi Naturalis
Intelegensi naturalis adalah kemampuan untuk memahami gejala alam. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi naturalis.
a.       Senang terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang, berinteraksi dengan binatang, berburu.
b.      Pandai melihat perubahan alam, meramal cuaca, meneliti tanaman.
c.       Senang kegiatan di alam terbuka.
Pada dasarnya, kedelapan kecerdasan ini memiliki kekuatan dan bobot yang sama. Hasil pengembangan suatu jenis kecerdasan akan sangat tergantung pada bagaimana kita menempatkannya.

C.    Cara Meningkatkan Kecerdasan

1.      Bagaimana Cara Meningkatkan Seluruh Indra Anak Didik?
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik, yaitu sebagai berikut.
Pertama  :        melatih cara mendengar yang efektif
Telinga bagi manusia adalah instrument yang luar biasa. Melalui telinga otak menerima bunyi dan membuat duplikat bunyi tersebut dan mengulang seluruh bunyi tersebut seperti suatu simponi. Selain itu, pendengaran juga merupakan salah satu unsur pokok dalam pembentukan imajinasi dan kreativitas.
 Kedua : melatih mata untuk membaca cepat dan efekif.
Mata merupakan bukti keajaiban mekanisme biologis. Melalui mata otak dapat menerima fakta-fakta yang menakjubkan yang dapat memberikan rangsangan yang lebih kaya, sehingga mata dapat melihat jeli, analitis dan akurat. Mata sangat erat dengan kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata-rata 300 kata permenit dengan kemampuan mengingat 40-70% dari seluruh isi bacaan. Bagi seseorang yang terampil kecepatan membacanya dapat mencapai 600 kata permenit dengan kemampuan mengingat isi bacaan secara utuh.
Ketiga : melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat. Mengenai keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut.
1.      Ada siswa yang tidak mencatat sama sekali.
2.      Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
3.      Ada siswa yang membuat catatan lengkap sendiri.
4.      Ada siswa yang diberikan catatan berupa rangkuman oleh guru.
5.      Ada siswa yang membuat catatan berupa rangkuman sendiri.
6.      Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci dari guru.
7.      Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci sendiri.
Siswa yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran hanya dapat mengingat kata-kata bukan kalimat. Kata-kata kunci merupakan kata-kata inti yang menghubungkan satu pengertian dengan pengertian berikutnya dalam suatu bacaan.
Dengan melatih indra-indra anak didik pada setiap kegiatan pembelajaran maka akan mengaktifkan seluruh potensi kecerdasan yang dapat bekerja sama secara menyeluruh untuk menangkap isi pelajaran mendekati proses alamiah dalam proses berpikir.

2.      Bagaimana Melatih Kecerdasan yang Berimbang?  
Sudah waktunya kita sebagai guru menerapkan teknik-teknik pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar secara praktis. Dengan cara ini anak didik akan dapat mengalami dan menghayati apa yang dipelajari secara utuh.
Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Pertama : Mengidentifikasikan intelegensi anak didik.
Caranya adalah sebelum memulai pelajaran guru dapat memberikan tes atau angket kepada siswanya untuk menjelajahi intelegensi mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu dibaca dan diisi sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini guru dapat melihat intelegensi mana yang paling menonjol pada siswa.
Selain dengan tes, mengidentifikasikan inteligensi juga dapat dilakukan dengan observasi. Observasi dapat dilakukan terhadap apa yang dilakukan anak didik di kelas dan kegiatan di luar kelas.
Kedua : Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan, seperti :
1.      Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan dapat merangsang indra semaksimal mungkin.
2.      Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh intelegensi/kecerdasan.
3.      Merancang dan membuat tugas atau penelitian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.   
Ketiga : Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh intelegensi/kecerdasan anak didik.
Kegiatan yang dilakukan oleh guru melalui cara ini, diantaranya adalah:
1.      Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa kecerdasan.
2.      Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan intelegensi/kecerdasan anak didik.
Tugas guru adalah mengkombinasikan dan memadukan intelegensi-intelegensi tersebut sebanyak mungkin dan membuat mereka senang belajar sehingga mereka mampu menggunakan intelegensi. Anak didik seperti inilah disebut anak yang cerdas karena seluruh kecerdasannya berkembang secara berimbang.
3.      Bagaimana Melatih Silang Kecerdasan yang Berbeda ?
Yang dimaksud dengan “silang” di sini adalah setiap intelegensi/kecerdasan anak didik tidak dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu per satu secara terpisah. Tujuannya adalah agar anak didik dapat mengasah setiap bagian kecerdasannya selama waktu tertentu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah sebagai berikut :
1.      Pilih materi/isi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
2.      Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
3.      Klasifikasikan isi/bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada disetiap jenis kecerdasan, sampai menghasilkan satu-satu stasiun kecerdasan.
4.      Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat-tempat yang sering dikunjungi anak didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.           



BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

Setiap individu tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Kecerdasan adalah sehimpunan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki individu. Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan cara belajar yang mengembangkan kemampuan secara penuh.
Selain itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan semua kecerdasan yaitu :
-          Mengaktifkan seluruh indra anak didik
-          Melatih intelegensi/ kecerdasan yang berimbang
-          Melatih silang intelegensi/ kecerdasan yang berbeda.

B.     Saran
Dari hasil makalah ini, penulis mengharapkan agar setiap orang mau belajar untuk mengasah  kecerdasan yang dimilikinya sehingga jika setiap orang mampu menggunakan intelegensinya yang paling kuat maka mereka akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar