بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB

Minggu, 06 April 2014

Isu - Isu dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional



BAB I
Pendahuluan
Peningkatan jumlah penduduk mambawa dampak yang sangat luas terhadap segala kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan tadi, manusia mengumpulkan berbagai cara dan alat yang kita kenal dengan “teknologi”, yang dewasa ini telah berkembang dengan pesat. Perkembangan ini menandakan adanya peningkatan SDM.
Perkembangan peningkatan kemajuan teknologi untuk melayani kebutuhan hidup merupakan salah satu ciri peningkatan SDM. Pengetahuan-ilmu-teknologi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga sering kita sebut IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
Kemajuan IPTEK telah membawa peningkatan pemanfaatan SDA dan lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya kemajuan IPTEK elektronik-elektronik yang menghasilkan “Multimedia” yang meliputi radio, telepon, TV, faximile, dan internet. Kemajuan dalam bidang ini telah memperlancar dan mempercepat arus berita serta informasi secara global, sehingga batasan antar Negara seolah-olah tidak terlihat.
Pada hari-hari mendatang, kontak antar manusia baik secara fisik melalui alat transportasi (darat, laut, udara) maupun secara tidak langsung melalui multimedia akan semakin intensif. Suasana tersebut akan membawa dampak pergeseran nilai, norma, pemikiran, dan pandangan hidup kita terhadap masa yang akan datang. Fenomena dan isu-isu global secara negative harus sungguh-sungguh kita waspadai. Sedangkan kenyataan-kenyataan global yang positif wajib kita serap demi peningkatan kualitas hidup bersama.

TEKNOLOGI PENDIDIKAN



TEKNOLOGI PENDIDIKAN
A.   Pengertian Teknologi Pendidikan
Menurut AECT, Teknologi pendidikan diartikan sebagai bidang garapan yang terlibat dalam penyiapan fasilitas belajar (manusia) melalui penelusuran, pengembangan, organisasi, dan pemanfaatan sistematis seluruh sumber-sumber belajar dan melalui pengelolaan seluruh proses ini.
Teknologi pendidikan bermakna suatu proses yang terintegrasi, yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan dan cara-cara pemecahannya, mencobakan model-model pemecahan, mengadakan penilaian, dan mengelolanya. Dalam pemecahan masalah-masalah kependidikan, semua sumber belajar yang dirancang, dipilih dan digunakan untuk menciptakan kegiatan belajar. Sumber-sumber tersebut dinyatakan sebagai pesan, orang, material, peralatan, metode, dan lingkungan atau situasi.
B.   Teknologi Pendidikan Sebagai Sebuah Konsep

SEJARAH ASAL USUL SAMBAS




SEJARAH ASAL USUL SAMBAS

Sejarah tentang asal usul kerajaan Sambas tidak bisa terlepas dari Kerajaan di Brunei Darussalam. Antara kedua kerajaan ini mempunyai kaitan persaudaraan yang sangat erat.
Pada jaman dahulu, di Negeri Brunei Darussalam, bertahtalah seorang Raja yang bergelar Sri Paduka Sultan Muhammad. Setelah beliau wafat, tahta kerajaan diserahkan kepada anak cucunya secara turun temurun. Sampailah pada keturunan yang kesembilan yaitu Sultan AbdulDjalil Akbar. Beliau mempunyai putra yang bernama sultan Raja Tengah. Raja tengah inilah yang telah datang ke Kerajaan Tanjungpura (Sukadana). Karena prilaku dan tata kramanya sesuai dengan keadaan sekitarnya, beliau disegani bahkan Raja Tanjungpura rela mengawinkan dengan anaknya bernama ratu Surya. Dari perkawinan ini terlahirlah Raden Sulaiman. Saat itu di Sambas memerintah seorang ratu keturunan Majapahit (Hinduisme) bernama Ratu Sepudak dengan pusat pemerintahannya di Kota Lama kecamatan Telok Keramat sekitar 36 Km dari Kota Sambas. Baginda Ratu Sepudak dikaruniai dua orang putri. Yang sulung dikawinkan dengan kemenakan Ratu Sepudak bernama raden Prabu Kencana dan ditetapkan menjadi penggantinya. Ketika Ratu Sepudak memerintah, tibalah raja Tengah beserta rombongannya di Sambas. Kemudian banyak rakyat menjadi pengikutnya dan memeluk agama Islam.

Kompetensi Profesional



BAB. I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di era globalisasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan manusia. Globalisasi ini menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia baik dalam kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya dll dan menjadikan manusia menuju perlombaan yang sengit untuk saling mengungguli dan menciptakan suatu kemajuan. Untuk itu manusia ditantang untuk menghadapi segala masalah dan tantangan dunia.
Oleh karena itu yang menjadi kunci adalah kualitas SDM. Menurut Mulyasa, jika Indonesia ingin berkiprah dal percaturan global, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah menata SDM, baik dari segi intelektualitas, emosional, spiritualitas, kreativitas, moral, maupun pertanggungjawabannya. Dan untuk inilah peran pendidik sangat dibutuhkan.

Kisah Abu Darda' yang sangat menarik



Abu Darda’
(Wafat 32 H)
Nama lengkapnya adalah Uwaimir bin Zaid bin Qais, seorang sahabat perawi hadist dari Anshar, dari kabilah Khajraj, ia hapal al-Quran dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Dalam perang Uhud Rasulullah bersabda mengenai dirinya “ Prajurit berkuda paling baik adalah Uwaimir” Beliau ini dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Salman Al Farisi. Dia mengikuti semua peperangan yang terjadi setelah perang Uhud.
Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman, Abu Darda’ diangkat menjadi Hakim di daerah Syam, Ia adalah mufti (pemberi fatwa) penduduk Syam dan ahli Fiqh penduduk Palestina.
Ia meriwayatkan hadits dari Sayyidah Aisyah dan Zaid bin Tsabit, sedangkan yang meriwayatkan darinya ialah anaknya sendiri Bilal dan istrinya Ummu Darda’. Hadits yang dia riwayatkan mencapai 179 hadits. Tentang dia Masruq berkata:” Aku mendapatkan ilmu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pada enam orang diantaranya dari Abu Darda“.

RPP IPS



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan                  : Sekolah Dasar
Kelas/semester                        : VI / I
Mata pelajaran                         : Ilmu Pengetahuan Sosial
Jumlah pertemuan                   : 1 x pertemuan

I.          Standar Kompetensi
1.      Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara – negara di Asia Tenggara, serta benua – benua.
II.          Kompetensi Dasar
1.2  Membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara – negara
tetangga.
III.          Indikator Pencapaian Kompetensi
Menyebutkan kenampakan alam negara – negara tetangga.
IV.          Tujuan Pembelajaran
Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menyebutkan kenampakan alam negara – negara tetangga.